SURABAYA-KEMPALAN: Ajang Jatim Golf Open Tournament 2023 sudah berakhir pada Minggu (8/10). Berlangsung sejak Jumat (6/10), ajang ini berlangsung di dua golf house berbeda.
Yaitu diselenggarakan di Taman Dayu Golf Club & Resort, Prigen, Pasuruan, dan di Bukit Darmo Golf (BDG), Surabaya.
Kategori junior berlangsung di Taman Dayu selama tiga hari pada 6, 7, dan 8 Oktober. Di BDG, berlangsung kategori amatir pada Sabtu, 7 Oktober 2023.
Di kategori junior, pegolf andalan Jatim Jordan Indra Marcello yang keluar sebagai juara mengalahkan pegolf junior andalan Bali, Kenneth Henson Sutianto.
Sementara itu, pada kategori amatir, pegolf member BDG Ketut Bina yang merebut gelar Best Gross Overall. Sedangkan label Best Nett Overall jadi milik pegolf dari Banjarmasin, Wendy.
Penyelenggaraan Jatim Golf Open Tournament 2023 ini pun mendapatkan apresiasi dari Ketua Umum Persatuan Golf Indonesia (PGI) Pusat Japto Soerjosoemarno yang datang di acara tersebut.
Japto menilai Jatim Golf Open Tournament 2023 jadi satu tambahan agenda turnamen bagi para pemain golf, baik junior, amatir dan ladies dalam rangka pembinaan olah raga.
“Dengan adanya turnamen seperti ini prestasi-prestasi kita, khususnya pembinaan juniornya semakin bertambah. Setiap ada turnamen, PGI selalu meminta disiapkan slot untuk atlet, baik amatir maupun junior,” kata Japto.
Japto menegaskan, setiap daerah harus memiliki pembinaan sehingga tidak akan terjadi seperti beberapa tahun yang lalu, dimana setiap akan mendekati PON terjadi mutasi atlet.
’’Tidak boleh terjadi lagi. Kita garap, semua Pengprov, Pengkot, Pengcab membina dan kewajiban setiap klub membina lima anak sekolah. Kewajiban kita itu nanti kerjasama dengan pemerintah, Depdikbud dan Menpora untuk kegiatan golf go to school karena golf ini dalam rangka pemerintah dengan Kadin menggiatkan industri olah raga,” lanjut Japto.
Dia lantas mencontohkan, pegolf AS Tiger Woods yang jadi icon golf dunia. Dalam setiap turnamen, Tiger Woods menjadi magnet untuk bisa menggaet lebih banyak penonton sehingga tiket akan terjual lebih banyak.
“Jadi dia tidak usah juara, dimana pun dia diundang , orang akan datang. Penjualan tiket naik. Dia juga mendesain topi, baju, golf stik dan macam-macam. Ini jadi industri olah raga. Bahkan yang tidak berolahraga golf pun membeli pakaian golf. Ini gambaran yang dihasilkan dari pembinaan dan pengembangan olah raga baik manusianya sebagai atlet maupun sarana prasarana pendukung kepada masyarakat,” tutup Japto. (YMP)
Sumber : Kempalan