Surabaya (ANTARA) – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bersama Persatuan Golf Indonesia (PGI) Jatim menggelar kejuaraan Jatim Golf Open Tournament 2023 yang bertujuan menciptakan pegolf handal.
Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan, para pemangku kepentingan harus melakukan pendampingan yang bagus dan terstandar agar tercipta pegolf handal kelas dunia, karena saat ini cabang olahraga golf semakin diminati.
“Sebenarnya Indonesia punya bibit-bibit pegolf yang bertalenta, tetapi beberapa atlet kita sudah diambil universitas Amerika, mereka mencari talenta pegolf di seluruh dunia dan diberi beasiswa untuk kuliah di sana serta bermain golf,” ucap Adik di Surabaya, Sabtu.
Menurut Adik, banyak atlet dari Indonesia yang ingin meniru para pendahulunya yang bisa bermain golf sekaligus kuliah di Amerika.
“Sehingga Indonesia khususnya Jawa Timur harus mencetak atlet golf terus, salah satunya dengan mengadakan turnamen. Ke depan turnamen-turnamen seperti ini akan lebih sering digalakkan agar lebih terasah dan terlatih,” katanya.
Selain itu, Adik juga menilai pentingnya sertifikasi kompetensi pelatih golf, karena sejauh ini belum ada standar kompetensi dan sertifikat kompetensi untuk pelatih.
“Ini akan dilakukan PGI di seluruh Indonesia. Sehingga atlet golf nantinya benar-benar ada tingkatannya, tidak sekedar menjadi hobi. Untuk mencetak atlet golf, pelatih harus memiliki kompetensi,” tuturnya.
Ketua PGI Jatim M Rizal mengatakan bahwa selama ini Kadin Jatim sudah menggelar kompetisi golf yang sudah berjalan sejak kepengurusan AA LaNyalla Mahmud Mattalitti sebagai Ketua Umum Kadin Jatim.
Rizal menjelaskan, sejak tiga tahun yang lalu, ajang tersebut memperebutkan piala Ketua DPD RI. Sementara, pihaknya juga memiliki agenda turnamen golf yang memperebutkan Piala Gubernur Jatim.
“Dalam rangka HUT Provinsi Jatim ke-78, Kadin Jatim berkolaborasi dengan PGI Jatim membuat event yang sangat spektakuler yaitu Jatim Golf Open Tournament 2023 yang memperebutkan dua piala bergilir, piala Ketua DPD RI ke -4 dan piala Gubernur Jatim yang ke-3,” ujarnya.
Menurut dia, turnamen kali ini dibagi menjadi dua kelompok, yakni turnamen golf junior dengan jumlah peserta sebanyak 51 pegolf, dengan perincian 14 peserta perempuan, dan 37 peserta laki-laki.
Turnamen golf Junior tersebut dilaksanakan di Taman Dayu Golf mulai 6 hingga 8 Oktober 2023 dengan standar The World Amateur Golf Rangkings.
“Untuk kategori junior, yang mengikuti rata-rata adalah atlet golf yang lolos babak kualifikasi Pekan Olah Raga Nasional (BK PON) yang nantinya akan bertanding di PON Aceh-Sumut 2024,” kata Rizal.
Selanjutnya, kategori kedua adalah peserta amatir atau senior dengan jumlah peserta sebanyak 281 pegolf yang bertanding di Bukit Darmo Golf, dengan dua shotgun, pagi dan siang.
“Ini adalah event golf terbesar yang diadakan oleh Kadin Jatim dengan PGI Jatim dengan hadiah Hole In One hampir Rp5 miliar. Juga ada hadiah umroh dan motor listrik serta banyak lagi hadiah doorprize lainnya,” ujarnya.
Ia berharap golf Jatim bisa lebih maju dengan banyaknya turnamen yang diselenggarakan.
“Mahasiswa di perguruan tinggi juga banyak yang menekuni olahraga golf, di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya atau ITS, Universitas Negeri Surabaya atau Unesa, bahkan Universitas Brawijaya juga akan membuat kurikulum golf,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI) Japto Soelistyo Soerjosumarno menyatakan bahwa turnamen tersebut menjadi satu tambahan jam terbang bagi para pemain golf, baik junior, amatir dan ladies dalam rangka pembinaan olah raga.
“Dengan adanya kegiatan seperti ini, prestasi-prestasi kita, pembinaan juniornya semakin bertambah. Setiap ada turnamen, PGI selalu meminta disiapkan slot untuk atlet, baik amatir, maupun junior,” katanya.
Japto menjelaskan, setiap daerah harus memiliki pembinaan sehingga tercipta industri olah raga terutama golf.
Seperti halnya pegolf profesional Tiger Woods, yang menjadi ikon golf dunia. Sehingga dalam setiap turnamen, Tiger Woods menjadi magnet untuk bisa menggaet banyak penonton sehingga tiket akan terjual lebih banyak.
“Jadi dia tidak usah juara, dimanapun dia diundang, orang akan datang. Penjualan tiket naik. Dia juga mendesain topi, baju, golf stik, dan macam-macam. Ini jadi industri olah raga. Bahkan yang tidak berolah raga pun membeli pakaian olah raga,” ujar Japto.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur M Nabil, yang mengatakan bahwa semakin banyak agenda maka akan memberikan kesempatan kepada atlet-atlet muda untuk berekspresi dan berprestasi menuju pelaksanaan kegiatan-kegiatan olah raga apapun termasuk golf.
“Mereka berlatih, berlatih, bertanding. Semakin mereka ikut kompetisi, semakin sering jam terbang. Jam terbang itu adalah sesuatu yang melekat pada seorang atlet, termasuk atlet golf in,” ucapnya.
Sumber : ANTARANEWS