JAKARTA— Ketua Majelis Pimpinan Nasional Organisasi Masyarakat Pemuda Pancasila Japto Soelistyo Soerjosoemarno terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI) 2023-2027 dalam Musyawarah Nasional PGI di Jakarta, Selasa (21/2/2023). Salah satu janji utama Japto adalah mengoptimalkan keberadaan lapangan golf untuk mengembangkan ekosistem golf yang kuat, mulai dari pembinaan, prestasi, dan ekonomi.
Japto saat orasi visi-misi mengatakan, dirinya ingin membangun banyak turnamen terbuka dari untuk perempuan, yunior, amatir, hingga senior. Tidak hanya fokus di satu lapangan, ajang itu akan disebar ke semua lapangan yang memenuhi syarat. Itu juga bagian upaya untuk mengembangkan wisata golf di Indonesia.
Semuanya menjadi program untuk melahirkan pegolf-pegolf yunior dan amatir yang bisa berkontribusi ataupun berperan di kancah internasional. Selain itu, untuk membantu menghidupkan lagi lapangan-lapangan yang bangkrut dan banyak karyawan lapangan yang terkena PHK akibat pandemi (Covid-19).
”Semuanya menjadi program untuk melahirkan pegolf-pegolf yunior dan amatir yang bisa berkontribusi ataupun berperan di kancah internasional. Selain itu, untuk membantu menghidupkan lagi lapangan-lapangan yang bangkrut dan banyak karyawan lapangan yang terkena PHK akibat pandemi (Covid-19). Jadi, tugas kita tidak sekadar bicara prestasi, tetapi memikirkan juga ekosistem golf lainnya,” ujar Japto.
Untuk merealisasikan niat itu, Japto akan bekerja sama dengan pemerintah agar golf bisa lebih dikenal luas di masyarakat. Caranya antara lain mendorong golf menjadi olahraga ekstrakurikuler di sekolah-sekolah dari tingkat kabupaten/kota hingga provinsi. Kemudian, dia ingin melakukan digitalisasi dalam pembinaan agar memudahkan pemantauan. ”Dengan program ini, saya menargetkan setidaknya kita bisa melahirkan satu pegolf juara dunia karena kita belum pernah punya selama ini,” kata Japto.
Dinamika pemilihan
Dalam pemilihan itu, Japto bersaing dengan Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar. Proses pemilihan berlangsung alot sejak dimulai pukul 10.00. Para peserta atau pemilik suara berulang kali melakukan interupsi mengenai agenda pemilihan hingga tata cara pemilihan.
Akhirnya setelah berulang kali adu argumen, 518 pemilik suara bersepakat dan pemilihan baru dilangsungkan sekitar pukul 16.00. Proses pemilihan dan perhitungan suara berlangsung hingga pukul 19.00. Hasilnya Syahroni meraih 185 suara, Japto dengan 169 suara, dan Boy dengan 157 suara. Adapun tujuh suara tidak sah.
Menurut Ketua Pimpinan Sidang Muhamad Armyn Syarif Latuconsina, karena tidak ada calon yang mendapatkan 50 persen suara plus satu suara dari total jumlah suara masuk, pemilihan dilanjutkan ke putaran kedua yang diikuti oleh dua calon dengan suara terbanyak di putaran pertama.
Sahroni dan Japto pun berhak melanjutkan persaingan ke putaran kedua. Pada putaran kedua yang berlangsung hingga pukul 22.40, Japto akhirnya menang dengan 268 suara. Sahroni mengumpulkan 231 suara. Sisanya, enam suara tidak sah. Ada beberapa pemilih di putaran pertama yang tidak berpartisipasi pada putaran kedua.
Bawa golf membumi
Sehabis pemilihan putaran pertama, Boy menuturkan, proses telah berlangsung demokratis, bagus, dan transparan. Untuk itu, Boy menghormati hasil yang ada dan siap membantu ataupun bersinergis dengan siapa pun ketua umum terpilih.
Yang pasti, Boy berharap, ketua umum baru PGI bisa membawa golf lebih membumi di masyarakat dengan sosialisasi yang lebih gencar atau memberikan aksesibilitas kepada pemula yang lebih mudah. Tujuannya agar semakin banyak kalangan dan generasi muda mencoba ataupun menggeluti olahraga tersebut. Dengan begitu, roda regenerasi akan semakin baik. Bibit calon atlet golf bakal lebih banyak bermunculan.
”Selama ini, golf dikenal sebagai olahraga yang eksklusif. Katakanlah hanya orang yang mampu yang bisa menjangkau olahraga ini. Citra itu yang harus diubah agar golf bisa lebih merakyat. Dengan demikian, masyarakat yang tadinya segan dan malu menjadi mau mencoba golf. Dengan begitu, kita bisa menemukan ruang-ruang untuk regenerasi yang lebih baik dari daerah hingga pusat,” tutur Boy.
Sumber: KOMPAS