Indonesia Junior Golf (IJG) kembali menggelar turnamen untuk anak-anak, remaja, dan dewasa. Kali ini, lembaga di bawah PB Persatuan Golf Indonesia itu melaksanakannya di Bukit Darmo Golf, Surabaya. Banyak bibit baru bermunculan dalam turnamen tersebut.
Operational Staff Manager IJG Jawa Timur Ahmad Faisal mengatakan, turnamen tersebut merupakan wadah penjaringan prestasi. Pesertanya usia 5 hingga 18 tahun.
Sesuai rencana, event itu akan mengelilingi lapangan golf yang ada di Jawa Timur. ’’Kali ini, kami menggelar di Bukit Darmo Golf, Surabaya,’’ katanya.
Februari lalu, event serupa digelar di Pasuruan. Antusiasme pegolf muda cukup besar. Mereka memiliki kemampuan yang cukup bagus. Persaingan antar pegolf juga cukup bagus. ’’Mereka semangat untuk menunjukkan performa terbaik,’’ ungkap Faisal.
Di Bukit Darmo Golf, para pegolf muda juga melakukan hal yang sama. Sejatinya, para pegolf muda itu saling mengenal. Bahkan, banyak yang sering golf bareng. Tapi, mereka tetap bersaing secara sehat ketika menjadi peserta turnamen.
Mereka serius menaklukkan setiap hole. Sebagian besar pegolf sudah bisa melakukan pukulan yang cukup mengarah. Mereka juga memiliki arah pukul yang konsisten.
Sebagian besar peserta merupakan pegolf binaan IJG. Namun, tidak sedikit pegolf umum yang ikut turnamen tersebut. Karena itu, Faisal menganggap banyak bibit muda pada setiap turnamen yang digelar IJG. Dengan begitu, tujuan utama IJG untuk membina pegolf sejak dini terwujud.
IJG merupakan lembaga yang berada di bawah Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia. Lembaga ini mendapat lisensi untuk menggelar turnamen bagi anak-anak. Tujuan utamanya menjaring bibit golf muda. Lalu, memberi ruang bagi mereka untuk mengasah keterampilannya.
Awalnya, IJG Tournament hanya digelar di Jakarta. Jawa Timur merupakan provinsi kedua yang menggelar turnamen tersebut. Faisal menyebut, IJG Tournament series pertama digelar tahun lalu. Lokasinya berpindah-pindah.
Turnamen ini juga bisa memetakan asal para pegolf muda tersebut. Dulu, pegolf muda didominasi dari Surabaya. Kini, semakin menyebar ke daerah lainnya. Seperti Blitar, Malang, Yogyakarta, dan Jember.
Sumber: Jawa Pos